hariansurabaya.com | MALANG – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak
menyebut Aparatur Sipil Negara (ASN) harus berani menjadi agen perubahan
birokrasi.
“Apa yang ingin saya sampaikan bahwa keberanian untuk meyakini kita bisa
membawa perubahan. Perubahan birokrasi yang berdampak langsung,” katanya
saat memberikan arahan pada kegiatan Pembukaan Pelatihan Administrator
Angkatan XII dan XIII serta Penutupan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
angkatan IV dan Golongan II angkatan XII di Kantor BPSDM Jatim Jl. Kawi No. 41
Kota Malang, Jum’at (28/7) malam.
Ia mengatakan, perubahan birokrasi atau lebih familiar disebut reformasi birokrasi
terus dibangun dan dijalankan dengan penuh komitmen dan konsisten, khususnya
faktor manusianya.
“Faktor yang menentukan sukses tidaknya sebuah program adalah manusianya. Ini
yang menjadi semangat reformasi birokrasi, dimana reformasi birokrasi ini harus
terukur dan berdampak,” katanya.
Lebih lanjut, Wagub Emil menyampaikan ada 3 hal penting harus dilakukan dalam
mewujudkan birokrasi yang mampu menjawab tantangan masa depan dan menjadi
prioritas Pemprov Jatim.
“Ada 3 titipan Ibu Gubernur, pertama bekerjalah pakai data, sehingga kerja kita bisa
terukur, yang kedua adalah Inisiatif, Kolaboratif dan Inovatif (IKI), dan yang terakhir
adalah percayalah kalau bekerja kita niatkan sebagai ibadah insyaAllah kita akan
punya kepuasan bathin,” tandasnya
Selain itu, mantan Bupati Trenggalek ini juga mengatakan reformasi birokrasi bukan
hanya menjadi slogan, tetapi harus menjadi budaya organisasi dan paling penting
harus tahu prioritas dari sebuah reformasi birokrasi.
“Jadi jangan kita umek reformasi birokrasi, tapi tidak tahu prioritasnya kemana, tidak
hanya ikut-ikutan. Reformasi birokrasi harus nyambung, mulai dari tingkat
pemerintah pusat sampai daerah baik provinsi, kabupaten/kota bahkan tingkat
desa,” ungkapnya.
Diakhir, Wagub Emil berharap ASN jangan sampai terjebak pada zona nyaman,
terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan menjadi pribadi-pribadi sukses dan
bermanfaat.(ac)