hariansurabaya.com | SURABAYA – Reporter cilik atau reporter anak dari Tunas Hijau diberikan kesempatan untuk mewawancarai langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di ruang kerjanya, Senin (31/7/2023). Reporter anak itu bernama Queen Anneysa Kabeer Lukito yang saat ini masih duduk di bangku kelas VII SMPN 1 Surabaya. Ia juga runner up putri lingkungan hidup 2022 sekaligus Duta Eco Student of the Year 2022.
Mengawali wawancaranya, ia menyampaikan selamat kepada Wali Kota Eri dan Kota Surabaya yang saat ini sudah 100 persen bebas ODF. Ia juga menyampaikan selamat kepada Wali Kota Eri yang telah sukses memindahkan warga di 1001 malam serta menyampaikan selamat terhadap berbagai kesuksesan Wali Kota Eri dalam memimpin Surabaya.
Saat itu, ia sempat menanyakan berbagai isu lingkungan, mulai dari strategi Wali Kota Eri dalam menangani banjir, perhatian kepada keluarga di tengah kesibukannya hingga amalan dan kunci sukses Wali Kota Eri dalam memimpin Kota Surabaya. Wali Kota Eri pun menjawabnya dengan tenang dan mudah dicerna.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa keberhasilan seorang anak itu bukan karena seorang anak itu pandai dan bukan karena ibadah si anak tersebut, bukan pula karena kemampuannya dalam memecahkan berbagai hal, karena mungkin itu hanya hal-hal kecil. Namun, bagi dia keberhasilan seorang anak itu tidak lepas dari doa orang tuanya, karena amalan orang tuanya yang dikabulkan oleh Tuhan.
“Makanya, yang selalu Ayah Eri pegang adalah tidak pernah membantah satupun kata-kata yang keluar dari mulut orang tua Ayah Eri, ibu dan ayahnya Ayah Eri, sehingga semuanya dimudahkan. Kalau orang tua kita sudah meridhoi, maka semuanya akan lancar,” kata Wali Kota Eri membeberkan kunci suksesnya menjadi seorang pemimpin Surabaya.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada anak-anak Surabaya untuk selalu taat kepada orang tuanya. Bagi dia, orang tua itu bukan hanya orang tua kandung, melainkan juga guru-gurunya yang telah mendidiknya selama ini. Selain itu, Wali Kota Eri juga berpesan anak-anak Surabaya harus memiliki jiwa yang jujur, jiwa yang berani menolak terhadap sesuatu yang tidak benar.
“Ketika sejak kecil sudah taat kepada orang tuanya dan berjiwa jujur dan berani menolak hal-hal yang tidak benar, maka saya yakin anak itu akan menjadi orang yang berhasil di kemudian hari, akan menjadi pemimpin yang berakhlakul karimah. Itulah yang pertama dan yang utama, baru setelah itu belajar dan berusaha, karena ridhonya Tuhan adalah ridhonya orang tua, marahnya Tuhan karena marahnya orang tua,” pesannya.
Sementara itu, Presiden Tunas Hijau Muhammad Zamroni yang mendampingi reporter anak mewawancarai Wali Kota Eri menjelaskan bahwa pada bulan Mei 2023 lalu, pihaknya membuat challenge untuk membuat tulisan bebas tentang “Terimakasih Surabayaku” dan tantangan untuk mewawancarai Wali Kota Eri secara langsung.
“Jadi, challenge itu banyak yang mengirimkan tulisannya, dan kita pilih 3 terbaik yang saat ini juga ikut menghadap Pak Wali Kota. Selain itu, challenge untuk mewawancarai Pak Wali Kota, juga banyak peminatnya, ada sebanyak 50-an lebih video yang masuk kepada kami, kami berikan challenge kalau punya kesempatan mewawancarai Pak Wali Kota, pertanyaan apa yang akan ditanyakan, dan dari sekian banyak video yang masuk kepada kami, karya Queen ini yang terbaik, makanya kali ini kita fasilitasi untuk mewawancarai langsung Pak Wali Kota. Jadi, pertanyaan itu langsung dari mereka, kita tidak intervensi,” katanya.
Ia berharap dengan adanya challenge itu anak-anak Surabaya semakin berani mengapresiasi dan tidak hanya menyalahkan, tapi bisa juga mengembangkan hal-hal yang positif. Selain itu, mereka bisa belajar bertanya, karena lebih berat bertanya daripada menjawab.
“Yang paling penting juga, mereka bisa peduli sesama, mereka tadi sudah tahu bahwa Surabaya sudah ODF dan Pemkot berhasil memindahkan warga di kampung 1001 malam. Yang paling penting juga kita ingin mengasah karakter anak, jadi ada pendidikan karakter di sini,” tegasnya.
Queen Anneysa Kabeer Lukito yang diberikan kesempatan untuk mewawancarai langsung Wali Kota Eri mengaku sangat senang dan bangga karena sudah bisa mewawancarai Wali Kota Eri secara langsung di ruang kerjanya. Ia juga mengakui bahwa Wali Kota Eri sangat baik dan menjawab semua pertanyaannya dengan lugas dan mudah dimengerti anak-anak.
“Tentu ini akan menjadi pengalaman saya yang tidak akan pernah saya lupakan selama hidup saya, karena saya tidak pernah menyangka dan bahkan membayangkan bisa mewawancarai Ayah Eri secara langsung di ruang kerjanya. Terimakasih Ayah Eri,” pungkasnya. (ac)