hariansurabaya.com | SURABAYA – Model cilik Abigail Marsha Tenggara akan mewakili Jatim untuk bertolak ke Bali pada November mendatang setelah sukses merebut piala Top Model Indonesia Cilik Wanita Jatim 2023.
Rasa senang dan bangga diungkapkan orang tuanya pada momen press conference di Cafe Foodies Gallery Graha Antara Lantai 1, Sabtu (07/09). Siang itu disamping didampingi kedua orang tuanya. Hadir juga Pimpinan dari Agency Top Model Indonesa Jawa Timur – Roy E Mahieu dan pihak Sekolah – Mr Raymon, yang turut mendukung penuh kegiatan Abigail. Karena disamping Abigail merupakan model cilik berbakat yang sarat prestasi dan pengalaman catwalk, dia juga cerdas di sekolah. Sehingga tidak pernah ketinggalan pelajaran.
Prestasi Abigail mulai dari The Best Photogenic 2021, The Second Winner of Godwins Fashion Show 2022, Juara Harapan I Matahari Fashion Show Surabaya 2023. Kemudian Top Winner of Top Model Indonesia Cilik Wanita Jatim 2023 sebagai salah satu capaian puncak karir modelling gadis kelahiran 9 Maret 2015 tersebut. Prestasi lain tak kalah membanggakan adalah Pragawati Cilik Terbaik Jatim 2023.
Sementara panggung fashion mulai dari Show Runway ID Creative Festival Surabaya 2022, Surabaya Fashion Week 2023, Malang Fashion Fest 2023, Pesona Batik Nusantara Jakarta 2023, Jogja Fashion Parade 2023, Muslim Fashion Runway atau Mufway Surabaya 2023, Pesona Ramadhan Surabaya 2023, Central Java Fashion Week di Solo 2023, Surabaya Fashion Parade 2023 dan Marvel Fashion Parade Surabaya 2023.
Sebagai Pimpinan Top Model Indonesia Jawa Timur Roy E Mahieu mengaku salut dengan kekompakan kedua orang tua Abigail dalam memberikan dukungan kepada sang putri. Terutama karena didikan disiplin mengatur waktu.
“Menjadi seorang model harus ada dukungan dari keluarga, terutama orang tua. Bahkan sejak usianya masih dini,” ungkap Roy.
Fitri – mama Abigail menjelaskan ketika hijrah dari Bali ke Surabaya, saya daftarkan Abigail ke sekolah model karena memang itu pilihan sendiri Abigail. Dia juga berpesan kepada para orang tua agar selalu mendukung keinginan buah hatinya selama itu dapat membawa dampak positif bagi anak.
“Jangan paksa anak menjadi apa yang kita mau, biarkan mereka memilih jalannya dan kita sebagai orang tua harus mendukung selama itu baik buat anak,” jelasnya.
Fitri menambahkan, Abigail anaknya sangat penurut, terutama soal disiplin waktu yang sudah diterapkan sejak kecil. Seperti membatasi dalam menggunakan handphone hanya di hari Sabtu dan Minggu. Juga dibiasakan untuk Ask Permission atau mengucapkan kalimat permisi dimanapun dan kepada siapapun.
“Sejak dini saya selalu mengajarkan untuk ask permission, selalu minta izin dalam hal apapun. Saya bersyukur sampai sekarang sudah menjadi kebiasaan.” pungkas Fitri.
Meskipun Fitri dan Andy sepakat untuk membebaskan Abigail dalam menggapai cita-cita dan melakukan aktifitas yang disukai tanpa paksaan. Tapi ternyata memang Abigal sangat menyukai dunia modelling dan konsisten. Terbukti ketika ditanya soal cita-cita, dia ingin menjadi guru model.(ac)