hariansurabaya.com | SURABAYA – Kepala BPS Jawa Timur Dr. Zulkipli, M.Si saat prescon yang diselenggarakan pada Kamis siang (01/08/2024) lalu menyampaikan bahwa ada 4 indikator strategis khususnya untuk Propinsi Jawa Timur.
Indikator yang dimaksud adalah antara lain :
- INFLASI. Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi di Jawa Timur
- NILAI TUKAR PETANI. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Harga Produsen Gabah dan Beras di Jawa Timur
- EKSPOR IMPOR. Perkembangan Ekspor Impor di Jawa Timur
- PARIWISATA. Perkembangan Pariwisata di Jawa Timur
Terkait dengan indeks harga konsumen Propinsi Jawa Timur kondisi bulan juli 2024 dengan beberapa catatan peristiwa yang mempengaruhi perkembangan harga di Jawa Timur pada bulan juli 2024.
Bulan Juli bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah atau tahun ajaran baru setelah periode liburan sekolah berakhir. Pergantian tahun ajaran baru menjadi sebuah momen bagi penyelenggara jasa Pendidikan untuk melakukan penyesuaian tarif/biaya Pendidikan yang harus dibayarkan oleh wali murid.
Beberapa hal lain, terkait dengan pengaruh musim maka beberapa wilayah sentra komoditas hortikultura sedang berada pada masa panen, sehingga stok di pasar cukup melimpah. Diantaranya bawang merah, tomat dan cabai merah.
Sebaliknya, masa panen dari komoditas cabai rawit tampak sudah usai sehingga pergerakan harga di bulan Juni sangat signifikan.
Dari catatan-catatan peristiwa itu, terkait dengan inflasi propinsi Jawa Timur bulan Juli 2024 mencapai 0.04%. Dibandingkan bulan Juni 2024. Kumulatif dari Januari – Juli atau inflasi tahun kalender sudah mendapai 0.84%. Sisa 5 bulan yang tersisa tidak berbeda dengan kondisi tahun 2023 maka diperkirakan akan mencapai 2.13%. Tentu sebuah catatan tersendiri bahwa target pemerintah propinsi jawa timur untuk mencapai target inflasi sampai bulan juli 2024 masih dalam koridor yang sewajarnya.
Sedangkan nilai ekspor Provinsi Jawa Timur pada Juni 2024 mencapai 1,89 miliar dolar AS, mengalami penurunan sebesar 10,79 persen dibandingkan dengan Mei 2024. Namun, jika dibandingkan dengan Juni 2023, nilai ini justru meningkat sebesar 24,61 persen.
“Ekspor nonmigas pada Juni 2024 mencapai 1,77 miliar dolar AS, turun sebesar 15,24 persen dibandingkan Mei 2024. Meskipun demikian, nilai ini meningkat sebesar 22,75 persen dibandingkan dengan Juni 2023.” tambah Zulkipli.
Sedangkan sektor Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur mengalami penurunan. Wisman yang melalui Bandara Juanda pada Juni 2024 tercatat sebanyak 21.652 kunjungan, mengalami penurunan dibandingkan Mei 2024.
Tapi meskipun begitu, angka kunjungan pada Juni 2024 ini meningkat 20,12 persen dibandingkan dengan Juni 2023 yang hanya mencatat 18.025 kunjungan. Selain itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada Juni 2024 mencapai 55,02 persen, meningkat sebesar 1,50 poin dibandingkan bulan sebelumnya. TPK tertinggi tercatat di hotel bintang 5 dengan angka 61,56 persen.(acs)