Subterranean Street Society Merespon Permasalahan Sosial Melalui Musik Rock

40 views
Subterranean Street Society Merespon Permasalahan Sosial Melalui Musik Rock (foto : ist)
Subterranean Street Society Merespon Permasalahan Sosial Melalui Musik Rock (foto : ist)

hariansurabaya.com | SURABAYA – Trio Belanda-Denmark Subterranean Street Society tampil di Indonesia untuk pertama kalinya, membawakan semangat yang penuh energi sembari menyuarakan isu sosial melalui musik.

Dengan undangan dari Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, konser Subterranean Street Society akan digelar di Erasmus Huis Jakarta pada tanggal 3 Agustus, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada tanggal 7 Agustus dan Samosir Music International Festival pada tanggal 10 Agustus. Selain itu, mereka juga akan memberikan serangkaian lokakarya untuk musisi lokal, membagikan pengalaman dan wawasan mereka tentang industri musik.

Lokakarya akan diadakan di Surabaya pada 6 Agustus dan di Samosir pada 9 Agustus.
Subterranean Street Society terdiri dari Louis Puggaard-Müller pada vokal dan gitar, Ivo Johan Schot pada bass, gitar dan vokal, serta Joost Koevoets pada drum, synth, dan vokal. Band ini dikenal karena perpaduan musik alternatif, grunge, dan folk yang khas. Lagu mereka “Only Your Sins Know” masuk ke serial Netflix “Ragnarok” dan mereka telah tampil di berbagai panggung di Eropa. Album terbaru mereka “Bleep” menandai perubahan musik mereka dari melankolis menjadi gaya musik yang lebih konfrontatif dalam merespon isu sosial.

Untuk tur Indonesianya, mereka akan membawakan lagu-lagu dari album terbaru mereka,
beberapa rilisan sebelumnya, serta lagu Indonesia yang akan menjadi kejutan konser mereka di sini.

“Kami sangat bersemangat untuk membawa musik kami ke Indonesia. Ini adalah mimpi
yang menjadi kenyataan bagi kami, mendapatkan kesempatan untuk membagikan pesan kami kepada audiens baru. Kami tidak sabar untuk merasakan budaya Indonesia dan bertemu dengan musisi lokal.” kata Ivo.

Erasmus Huis pun turut senang menyambut kedatangan band ini di Indonesia. “Musik mereka merupakan ekspresi dari keprihatinan atas isu-isu kontemporer, dan upaya mereka dalam mengatasi permasalahan sosial melalui karya seni ini sejalan dengan misi Erasmus Huis untuk mendorong terciptanya dialog dan pemahaman. Kami yakin penampilan dan lokakarya mereka akan menginspirasi penonton Indonesia dan membuka kesempatan untuk pertukaran budaya antara kedua negara,” kata Direktur Erasmus Huis Nicolaas de Regt.(ist)