hariansurabaya.com | SURABAYA – Setelah sukses dengan “172 Days” yang mencatatkan box office, Starvision kembali mempersembahkan drama religi terbaru
“Laut Tengah” yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Berliana
Kimberly. Film “Laut Tengah” mengisahkan cinta antara Haia, Bhumi dan Aisa, yang
menghadapi situasi sulit.
Diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai Archie Hekagery, dan skenario
ditulis oleh Oka Aurora, “Laut Tengah” akan menghadirkan kisah mengharukan yang
inspiratif tentang drama percintaan Haia (Yoriko Angeline), perempuan yang bersedia
menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad) demi bisa keluar dari kehidupannya yang
kelam dan melanjutkan kuliah S2 di Korea. Haia terjebak dalam dilema antara
suaminya, Bhumi dan putrinya, Suri yang tak mau menerimanya, juga istri pertama
Bhumi, Aisa (Anna Jobling) yang mengalami sakit kritis.
Semua tokoh dalam kisah ini memiliki nama yang tanpa sengaja saling terhubung sebagaimana negara-negara yang dilewati oleh Mediterranean Sea/Laut Tengah, yaitu perairan yang menghubungkan tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam. Ada Turki dengan Masjid Hagia Sophianya, Mesir dengan kota cantik bernama Alexandria, Bumi Syam yang memiliki Suriah dan Palestina dengan Masjidil Aqsha di dalamnya, juga Selat Gibraltar menjadi pintu masuk ke perairan Laut Tengah.
Produser “Laut Tengah” Chand Parwez Servia mengatakan, melalui film ini, Starvision
ingin memberikan keragaman penceritaan, dengan tema religi yang dibalut dengan
lanskap indah Korea. Sehingga membuat film “Laut Tengah” memiliki nuansa drama
religi ala drakor.
“Film “Laut Tengah” menghadirkan kisah yang mengharukan dari perjalanan cinta
yang tidak mudah. Bagaimana manusia saling memahami perasaan mereka untuk
lebih mengerti tentang takdir dan misteri kehidupan yang sulit ditebak. Starvision
juga ingin menghadirkan penyegaran di genre drama religi yang juga kental dengan
nuansa visual seperti drama Korea,” kata produser “Laut Tengah” Chand
Parwez Servia.
Penulis novel “Laut Tengah” Berliana Kimberly mengungkapkan rasa syukurnya.
Cerita yang ditulisnya dengan penuh tangis dan perjuangan, kini menjadi lebih hidup
melalui para karakter di filmnya. Ia pun menegaskan, film keluarga ini bisa ditonton
bersama orang yang dicintai.
“Tulisan yang saya tulis sendiri malam-malam dengan penuh tangis dan lelah seorang
penulis, kini disayangi oleh banyak orang. Para pemeran film “Laut Tengah” juga mau
berproses di cerita ini. Menghidupkan para karakter di novel, dan membuat cerita
yang saya tulis menjadi lebih hidup. Tonton film ini dengan orang-orang yang kalian
cintai,” kata penulis novel “Laut Tengah” Berliana Kimberly.
Film “Laut Tengah” mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Korea Selatan dengan
support dari Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission. Film ini
menjadi kolaborasi lintas negara. Selain model dan aktris asal Malaysia Anna Jobling
yang memerankan Aisa, dalam produksinya juga melibatkan kru lokal Korea Selatan.
“Laut Tengah” di antaranya dibintangi Yoriko Angeline, Ibrahim Risyad, Anna
Jobling, Aliando Syarief, Gabriel Prince, Azkya Mahira, Cut Mini, Pritt Timothy,
Nungki Kusumastuti, Djenar Maesa Ayu, Alex Rio, dan pemain lainnya dari Korea juga
Indonesia.
Yoriko Angeline menceritakan pengalamannya selama syuting di Korea Selatan.
Menghidupkan karakter Haia yang membawa Yoriko ke dalam pengalaman baru
dalam berakting. Ia pun merasa bersyukur bisa mempelajari hal dan pengalaman baru
di film ini.
“Saat di Korea, aku juga jadi banyak belajar tentang jejak-jejak ke-Islaman di sana.
Mulai dari mendalami kajian politik Asia Timur, dan melihat peradaban Islam di
Korea yang memiliki majelis keilmuan Islam di masjid Itaewon,” kata pemeran
Haia Yoriko Angeline.
Sutradara “Laut Tengah” Archie Hekagery, menambahkan selama syuting dan
merampungkan film ini, ia merasa senang karena bisa menyalurkan kecintaannya
terhadap drakor dalam film yang digarapnya.
“Sebagai pencinta drakor, saya senang akhirnya bisa menuangkan apa yang selama ini
menjadi referensi ke dalam karya terbaru bersama Starvision. Film “Laut Tengah”
menjadi film drama religi yang memiliki sentuhan berbeda, dengan nuansa ala drakor,
dan semoga penonton terhibur dan terbawa emosinya saat menonton di bioskop,”
kata sutradara “Laut Tengah” Archie Hekagery.
Film drama religi “Laut Tengah” juga menghadirkan 5 lagu yang akan mengajak
penontonnya bernyanyi bersama merayakan keharuan cinta berliku yang
menghangatkan hati. Akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 3 Oktober
2024. Ikuti terus perkembangan film “Laut Tengah” melalui akun Instagram resmi
@starvisionplus dan @lauttengahfilm. (acs)