JAKARTA – GO-JEK, penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, meresmikan perluasan operasional di kota Merauke, Papua. Perluasan ini menjadikan operasi GO-JEK tersedia dari Sabang, ujung paling barat Indonesia sampai Merauke, ujung paling timur Indonesia.
Perluasan ini bentuk komitmen GO-JEK untuk mendukung Indonesia yang lebih baik, lebih cepat dan lebih berkembang. Dengan perluasan ini, GO-JEK hadir di 70 kota di seluruh Indonesia. Peresmian kantor operasi Merauke ini dihadiri Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI, dan Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika RI serta Nadiem Makarim, CEO dan Founder GO-JEK.
Nadiem Makarim mengatakan, GO-JEK percaya pemanfaatan teknologi merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraannya. Dengan operasional yang diperluas dari Sabang hingga Merauke, GO-JEK berharap lebih banyak UMKM dan pengusaha mikro seperti mitra-mitra driver yang bisa merasakan manfaat teknologi.
“Perayaaan Kemerdekaan RI tahun ini terasa sangat istimewa buat GO-JEK. Tahun ini tidak hanya menandakan perluasan GO-JEK dari ujung paling barat ke ujung paling timur Indonesia, namun juga ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara. Kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat di negara Asia Tenggara lainnya untuk merasakan manfaat GO-JEK dalam mempermudah kehidupan sehari-hari mereka,” kata Nadiem, Rabu (15/8).
Kehadiran GO-JEK di luar Indonesia mendapatkan respon positif dari konsumen, terutama konsumen di Vietnam. “GO-VIET, merek yang digunakan Vietnam, telah melakukan soft launch di kota Ho Chi Minh, Vietnam Minggu lalu dan mendapat respon positif dari masyarakat. GO-VIET berhasil meraih 15% pangsa pasar di Ho Chi Minh hanya dalam waktu 10 sejak soft launch.
Sebelumnya, GO-JEK telah mengumumkan peluncuran dua perusahaan yang didirikan secara lokal di Vietnam dan Thailand, yang merupakan gelombang pertama dari ekspansi internasional ke negara-negara Asia Tenggara. Melalui ekspansi internasional ini, GO-JEK ingin memperluas dampak positifnya yang telah terbukti di Indonesia ke negara-negara lain.
Keberhasilan GO-JEK membawa dampak positif di luar Indonesia adalah dengan menggabungkan keahlian GO-JEK di bidang teknologi, operasional serta pengembangan bisnis dan keahlian tim lokal yang memahami cara terbaik melayani kebutuhan konsumen di negara masing-masing.
Masyarakat di Asia Tenggara, kata Nadiem, saat ini memerlukan alternatif pilihan layanan ride-hailing. Tak hanya konsumen yang membutuhkan pilihan, tapi juga para pengemudi. “Adanya kompetisi selalu bisa membuat pasar menjadi lebih bertumbuh dan berkembang. Aspirasi kami adalah menjadi aplikasi pilihan untuk membantu kehidupan sehari-hari masyarakat di Asia Tenggara,” ujarnya.
“Hal lain yang penting dari ekspansi internasional kami adalah membuat Indonesia bangga. Kami ingin membuktikan bahwa #AnakBangsaBisa menempatkan Indonesia pada peta inovasi global dan kepemimpinan di bidang teknologi. Ini tidak dapat kami lakukan tanpa dukungan dari semua pihak, dari mitra driver, konsumen dan juga pemerintah,” pungkas Nadiem. (try)