Bayi Singa Putih Adovo, Penghuni Baru Taman Safari Prigen

558 views
(rur/hariansurabaya.com)

PASURUAN – Satwa di Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan bertambah dengan kelahiran singa putih yang baru lahir tiga minggu lalu.

Bayi singa putih yang diberi nama Adovo ini menjadi kado Taman Safari Prigen di HUT Ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia.

General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yoenadi, mengatakan Adovo yang lahir pada 27 Juli 2018 menjadi kado spesial di Hari Kemerdekaan RI. Karena Adovo merupakan kelahiran asli Taman Safari Prigen dan menjadi tolak ukur keberhasilan breeding di Taman Safari Prigen.

“Singa putih datang ke Taman Safari Prigen pada bulan Maret lalu dari Cina sebanyak empat ekor. Pada bulan ini, baby white lion lahir. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami sebagai Lembaga Konservasi untuk melestarikan satwa singa putih ini,” tandas Diaz, Rabu (22/8/2018).

Sementara itu Keeper White Lion Taman Safari Prigen, Ponasri menambahkan, Adovo lahir dari indukan bernama Meng Meng dan Kaka yang berusia empat tahun. Pasangan singa putih tersebut berasal dari Cina bersama pasangan lainnya yakni, Ghost.

“Keempat singa putih ini berasal dari Cina. Mereka datang ke Taman Safari Prigen sejak bulan Maret lalu. Rupanya Meng Meng dan Kaka cocok, hingga koleksi singa putih bertambah satu. Jumlah White Lion di Taman Safari Prigen saat ini pun ada lima ekor,” paparnya.

Baby White Lion Adovo ini masih dalam perawatan induknya, Meng Meng, dibantu dengan keeper, paramedis dan dokter hewan. Setiap hari, Adovo menyusu ke induknya hingga berusia sekitar satu tahun.

Terpisah Manager Edukasi Taman Safari Prigen, Eko Windarto menuturkan betina White Lion bisa dikatakan dewasa kelamin pada umur 3-4 tahun, sedangkan jantan berusia 4–5 tahun. Masa kebuntingan singa kurang lebih 105 – 115 hari atau 3,5 bulan.

“Singa merupakan satwa nocturnal atau aktif di malam hari dan hidupnya berkelompok. Dalam sekawanan singa terdapat satu pemimpin yaitu singa yang berjenis kelamin jantan. Serta memiliki daerah territorial,” tuturnya.

White lion ini merupakan sebuah hasil dari mutasi langka yang terjadi pada Singa (Panthera Leo) yang ditemukan di beberapa konservasi alam liar di Afrika Selatan dan di kebun binatang-kebun binatang di seluruh dunia.

“Singa putih bukanlah albino. Warna putih yang mereka miliki justru karena gen resesif yang mereka miliki yang menghambat perkembangan gen warna. Jantan dewasa biasanya memiliki berat 189 kg – 272 kg sedangkan betina beratnya rata-rata 126 kg. Jantan tinginya 1,2 m, sedangkan betina 1,1 m,” tuturnya.

Populasi dari singa putih ini sendiri kurang lebih 100 ekor di penangkaran dan kurang dari 13 ekor di habitat aslinya. Sehingga dengan adanya breeding success white lion ini, TSP bisa turut serta melestarikan satwa yang saat ini hampir punah.(rur)