hariansurabaya.com | SURABAYA – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melalui Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP) semakin memperluas komitmen dalam meningkatkan kualitas lingkungan di pondok pesantren.
Pada Rabu (9/10/2024), Unusa bersama PT Pelindo Terminal Petikemas meluncurkan dua inovasi baru, yaitu Mobil Water Treatment dan Mobil Incinerator. Kedua mobil ini akan mengunjungi pondok-pondok pesantren di Jawa Timur, dan rencananya juga akan merambah ke luar wilayah tersebut. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan air bersih dan pengolahan sampah secara langsung di lapangan.
Ketua CEHP Unusa, Achmad Syafiuddin, Ph.D., mengungkapkan bahwa inovasi ini lahir dari kebutuhan yang mendesak di berbagai pesantren yang sering kali mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih dan mengelola sampah dengan baik. Jika sebelumnya fasilitas ini bersifat statis, kini telah didesain agar dapat bergerak.
“Inovasi mobil ini memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak pesantren. Rencananya, setiap bulan kami akan mengunjungi satu pesantren untuk membantu mengolah sampah hingga bersih dan menyediakan air bersih yang layak konsumsi,” jelas Syafiuddin saat acara Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SN-PkM) 2024 di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi solusi saat terjadi bencana alam. Syafiuddin menambahkan bahwa mobil-mobil ini akan siap diterjunkan ke lokasi terdampak bencana, seperti daerah pasca-gempa yang sering kali mengalami kekurangan air bersih dan tumpukan sampah.
“Kita bisa langsung memasang sistem pengolahan air dan sampah di lokasi bencana untuk memberikan bantuan cepat dan efektif bagi masyarakat yang membutuhkan,” lanjut pria yang menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini.
Program ini bukan pertama kali dijalankan Unusa. Sebelumnya, inovasi Water Treatment telah berhasil diterapkan di dua pesantren di Madura, yang ternyata mendapatkan respons sangat positif dari masyarakat. Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari upaya tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Water Treatment yang diterapkan di Madura terbukti berhasil. Melihat hasil ini, kami mendorong agar Unusa menambahkan incinerator sebagai pelengkap untuk pengolahan sampah yang lebih optimal dan ramah lingkungan,” katanya.
Widyaswendra juga menjelaskan bahwa PT Pelindo sangat antusias mendukung inovasi mobile ini agar dampaknya tidak hanya dirasakan di satu tempat saja, tetapi bisa menjangkau banyak area yang membutuhkan.
“Kami berharap program ini dapat mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara luas, dengan pendekatan yang langsung menyentuh masyarakat. Bukan hanya di pondok pesantren, tetapi masyarakat sekitar juga dapat teredukasi tentang pentingnya kebersihan air dan pengolahan sampah yang baik,” tambah Widyaswendra.
Melalui penerapan Mobil Water Treatment dan Mobil Incinerator, Unusa dan PT Pelindo berkomitmen untuk memperluas jangkauan edukasi lingkungan kepada masyarakat. Syafiuddin menegaskan bahwa selain memberikan layanan teknis, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat. Dengan mobil ini, Unusa dan PT Pelindo berharap dapat menciptakan budaya bersih di lingkungan pondok pesantren dan sekitarnya, agar masyarakat semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Ke depannya, kedua institusi ini berencana untuk terus mengembangkan inovasi dan melakukan evaluasi terhadap efektivitas program, guna memastikan bahwa solusi yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, Unusa dan PT Pelindo berharap dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan dengan menyediakan fasilitas air bersih yang aman untuk dikonsumsi.(acs)