PP Muslimat NU Provinsi Jawa Timur Sosialisasikan Cerdas Memilih Pangan Anak Dan Bijak Menggunakan SKM

208 views

SURABAYA  –  Pengurus Pusat Muslimat NU dan PW Muslimat NU Surabaya merekomendasikan agar iklan SKM yang menyebutkan sebagai susu dan disajikan sebagai minuman tunggal agar dihapuskan baik di media massa maupun tayangan di media televisi. BPOM diminta tegas  menindak produsen SKM yang terus-menurus mengiklankan  SKM sebagai susu.

Rekomendasi itulah yang mengemuka dalam diskusi “Membangun Generasi Emas Indonesia 2045, Bijak menggunakan SKM.” di  SMA Khadijah, Surabaya pada Minggu, 2 Desember 2019. Diskusi digelar oleh YAICI bekerja sama dengan Muslimat NU.

“Iklan SKM sebagai susu sudah mengelabui kita puluhan tahun, saatnya iklan itu dihapuskan. BPOM juga harus tegas menindak produsen yang melecehkan aturan,” kata  Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur Masruroh Wahid di hadapan 200 anggota Muslimat NU Surabaya.

Muslimat mempertanyakan kenapa hingga kini produsen SKM terang-terangan menggiklankan SKM sebagai susu. Padahal sudah ada aturan yang jelas dari BPOM bahwa produk ini tidak  cocok untuk bayi di bawah 12 tahun, bukan pengganti ASI dan bukan satu-satunya sumber gizi.

“Kalau produsen berani beriklan tidak jujur, tidak sesuai dengan peruntukan berarti ada yg salah dengan kebijakan,” kata Masruroh.

Sementara itu,  Ketua VII Bidang Kesehatan Sosial PP Muslimat NU. dr.  Hj. Erna Yulia Soefihara, mengatakan PP Muslimat NU akan terus mendorong jamaah muslimat untuk mensosialisaikan bijak menggunakan SKM.  “Karena jamaah muslimat NU kan mayoritas ibu-ibu uang memilki perannpenting dalam hal edukasi.  Minimal di dalam keluarga.  Susu kental manis selama ini menjadi daya tarik masyatakat bawah,  ini tugas kami untuk memberikan edukasi agar masyarakat mulai terinfomasi terkain penggunaan SKM karena SKM hanya untuk penambah makanan.” kata Erna.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari road show di 3 kota yaitu Semarang, Lampung dan Surabaya sebagai kota terakhir dalam rangka memperingati hari Kesehatan Nasional 2018 yaitu Untuk Membangun Generasi Emas Indonesia tahun 2045.

Selesai acara workshop, digelar lomba kreasi menu sajian dengan bahan tambahan dari SKM yang diikuti oleh lebih dari 40 peserta. (viek)