Surabaya, HarianSurabaya.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melaksanakan kegiatan penguatan Diseminasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Sekolah Ramah Anak. Kegiatan ini sekaligus untuk menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729 dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun 2022.
Kegiatan yang digelar di Convention Hall Arief Rahman Hakim pada Jumat (27/5/2022) tersebut, bertemakan ‘Bangkit Bersama Mewujudkan Generasi Emas Surabaya yang Unggul, Sehat Jasmani dan Rohani’. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan siswa mulai dari jenjang TK, SD, SMP hingga tenaga kependidikan se-Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Bunda Paud Kota Surabaya Rini Indriyani memberikan sejumlah pengarahan langsung dalam kegiatan itu. Mulai dari penguatan peran UKS melalui kantin sehat untuk pencegahan Hepatitis hingga pencegahan tindak pidana kekerasan seksual pada anak sebagai upaya menciptakan sekolah ramah anak di Kota Pahlawan.
“Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus tertanam dalam pikiran mulai dari anak-anak. Karena pendidikan yang tepat bagi anak-anak mampu membawa Surabaya menjadi kota yang hebat,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Begitu pula dengan peran Unit Kesehatan Siswa (UKS). Ia berharap, para anak-anak dapat turut serta menjaga, mengingatkan, dan membantu mengobati rekannya yang sedang dalam kondisi tidak sehat selama berada di lingkungan sekolah.
“Para guru juga diharapkan bisa memberikan contoh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bersih dari kantin sekolah. Sebab, anak-anak kita terbiasa belajar melalui objek visual,” ujarnya.
Menurutnya, apabila lingkungan pendidikan telah menciptakan PHBS, ia meyakini sekolah ramah anak dapat terwujud. Dimana para pelajar di Kota Surabaya harus merasa aman dan nyaman selama di lingkungan sekolah untuk mengakses pelajaran akademik dan non akademik.
“Banyak anak-anak kita yang memiliki talenta yang hebat, bisa kita lakukan audisi dan memanggil para pelatih hebat. Kita harus memunculkan bakat dari masing-masing sekolah, agar kegiatan nasional maupun internasional Pemkot Surabaya bisa menampilkan bakat anak-anak kita,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu ingin membuat para pelajar Surabaya memiliki mental kuat dan berani. Sebab, jika lingkungan pendidikan telah menjadi sekolah ramah anak, maka para pelajar akan senang berada di sekolah.
“Para orang tua juga harus diberikan pengarahan, bahwa jangan menuntut anak-anak untuk mengejar akademis. Tetapi juga non akademis yang bisa membantu meningkatkan akhlakul karimah anak-anak kita. Sebab, jangan sampai anak-anak kita memiliki sifat individual karena tidak mampu bersosialisasi,” katanya.
Pada peringatan HJKS ke-729 ini, Wali Kota Eri Cahyadi berharap seluruh Perangkat Daerah (PD) bisa bersinergi menciptakan anak-anak yang bisa menjaga dan merawat Kota Surabaya. Bahkan, ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menyediakan waktu selama 10 menit setelah jam pelajaran pendidikan selesai.
“Saya ingin berbagi di setiap kelas di tingkat SMP, kita ajarkan anak-anak kita melalui pelajaran dengan penuh akhlakul karimah. Kita berikan pesan dan pedoman, serta menanamkan jiwa pemimpin kepada anak-anak kita kelak. Matur nuwun (terima kasih) para guru, kepala sekolah dan anak-anak yang saya sayangi, mari kita bangun lingkungan pendidikan menjadi sekolah yang nyaman untuk kita semua,” terangnya.
Di tempat sama, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan, pada momentum HJKS ke-729 ini, pihaknya ingin mengingatkan penerapan PHBS untuk membangun sekolah ramah anak.
“Harapan kami pada tahun ajaran baru, komitmen ini sudah terlaksana. Kita juga terus melakukan antisipasi penyebaran virus Hepatitis akut pada anak-anak usia di bawah 17 tahun, maka kami kuatkan peran UKS. Ketika ada perubahan fisik yang dialami oleh temannya, maka bisa segera melaporkan hal itu kepada sekolah,” jelas Yusuf.
Yusuf juga menyatakan, Dispendik Surabaya melakukan kolaborasi antar PD. Seperti di antaranya, mengantisipasi penyebaran virus Hepatitis akut bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya dengan menggelar sosialisasi dan menyiagakan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas maupun rumah sakit.
Untuk saat ini, Yusuf mengaku, Dispendik Surabaya tengah menyusun SOP dan melakukan uji coba pembukaan kantin sehat. SOP itu akan berkaitan dengan gizi dan kebersihan penyajian makanan di kantin, serta pola pembeliannya.
“Mungkin anak-anak tidak semua pergi ke kantin, bisa dimodel seperti restoran. Anak-anak akan memesan makanan dan diantarkan oleh pihak kantin ke kelas. Nanti sekolah bisa menyiapkan tempat membuang sampah,” ujarnya.
Sesuai dengan instruksi Wali Kota Eri Cahyadi, maka pada tahun ajaran baru mendatang, Dispendik Surabaya akan memberikan jam pelajaran tambahan yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. “Sesuai dengan pesan Wali Kota Eri Cahyadi, akan diberikan jam tambahan untuk memberikan contoh dan teladan yang berhubungan dengan pembentukan karakter siswa,” pungkasnya. (hsa)