hariansurabaya.com | SURABAYA – Berbekal keprihatinan karena masih banyak kaum perempuan dan dhuafa yang belum terjamah kepedulian, Asrilia Kurniati melebarkan kegiatan sosial hingga membentuk IPIP atau Ikatan Perempuan Indonesia Peduli.
Sebenarnya sudah lama Asrilia – panggilan akrabnya, berkecimpung dalam kegiatan sosial. Awalnya, bersama komunitas Peace & Love sering melakukan kegiatan sosial. Tapi karena kantor pusat berada di Jakarta, ada sedikit kendala koordinasi. Padahal kegiatan harus berjalan terus dan rutin hampir setiap minggu. Akhirnya Asrilia membentuk Komunitas Ikatan Perempuan Indonesia Peduli yang fokus terhadap nasib dhuafa dan perempuan.
“Kalau anak yatim sudah banyak yang peduli dan banyak komunitas membantunya. Kegiatan IPIP akan merambah ke kaum dhuafa dan perempuan yang belum banyak menjamahnya.” ungkapnya disela-sela acara ‘Ngobras’ atau Ngobrol Bareng Asrilia di Resto Prima Rasa Surabaya, Jumat (15/3/2024).
Salah satu keinginannya yaitu mewujudkan satu Shelter khusus perempuan. Dimana siapa saja bisa datang, curhat, ngobrol bersama, untuk bisa mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Karena kondisi perekonomian sekarang ini tidak menentu. Dimana masyarakat menjadi tertekan dan stres. Dan itu juga banyak dialami perempuan yang notabene adalah menteri keuangan rumah tangga.
Dan istimewanya, shelter itu tidak hanya melayani wilayah Jawa Timur saja. Tapi bisa juga di luar propinsi ataupun malah luar Jawa. Dengan adanya Shelter itu, diharapkan banyak perempuan yang berani untuk bicara terutama berbagi masalah. Tidak hanya dipendam sendiri. Tentunya nanti akan ada tenaga ahli atau psikiater yang mendampingi.
Meskipun disibukkan dengan sederet aktifitas sosial, Asrilia juga menekuni dunia kuliner dan entertainment. Bahkan baru-baru ini dia meluncurkan single album BERSUJUD yang diciptakannya sendiri. Ketika ditanyakan, mana kegiatan yang dia sukai?
“Semua kegiatan saya suka. Karena yang saya kerjakan saat ini adalah apa yang ada di dalam jiwa. Terutama kegiatan sosial yang sudah lama banget saya tekuni. Karena saya punya prinsip, kita ini kalau mengabdi ke masyarakat jangan setengah-setengah.” jelas Asrilia.
Dia juga menambahkan, kita ini sesungguhnya itu adalah pelayan masyarakat. Tapi tidak semua paham. Mentang-mentang punya jabatan, punya kekuasaan dan punya duit. Mintanya dihormati dan dijunjung tinggi. Padahal, yang berkuasa itu justru rakyat. Kita hanya pelayan.
Selain sebagai Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), Asrilia juga pernah menjadi Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya 2014-2018. Sekarang ini menjadi Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur, dan sciopreneur serta entertainer.(acs)